Lingkungan Berkelanjutan

Hutan Perlindungan Terakhir, Renungan Hari Hutan 7 Agustus

Oleh : Mastok Setyanto

(Pencinta desa dan aplikator Bambu)

Hutan merupakan kesatuan ekosistem dengan berbagai komponen sumberdaya alam hayati, beserta alam lingkungannya yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Berbagai macam komponen yang saling terkait dalam hutan menjadikannya sebagai obyek yang kompleks dan tidak mudah untuk dikelola. Padahal, hutan mampu memberikan manfaat secara lestari apabila di jaga dengan perlindungan yang sangat ketat juga dengan  sistem yang memadai serta benar. Sistem pengelolaan hutan akan terwujud apabila pengelolaan hutan dilakukan secara berkelanjutan dam mempunyai batasan dan daya dukung hutan itu sendiri.

Prinsip dari pengelolaan hutan berkelanjutan adalah adanya keseimbangan antara dengan 4 E (energy, enviroment, educations, economy). Fungsi ekologi fungsi ekonomi, dan fungsi sosial hutan, yang dicirikan dengan produksi hasil hutan yang berkesinambungan tanpa banyak menyebabkan penurunan nilai dan produktivitas serta pengaruh yang merugikan lingkungan fisik dan sosial.

Untuk mencapai keseimbangan ketiga aspek tersebut tentunya dibutuhkan perencanaan jangka panjang yang matang. Dalam penyusunan perencanaan diperlukan data dan informasi tentang perilaku tegakan hutan, karakteristik fisik hutan, struktur tegakan hutan,  komposisi  tegakan dan dinamikanya  dari  waktu ke  waktu. Kemudahan dalam tersedianya informasi tentang struktur tegakan yang meliputi tingkat pertumbuhan pohon, penyusunnya, dan dinamika populasi jenis maupun kelompok jenis, sangat penting untuk diketahui sebagai dasar pengelolaan tegakan.

Membangun pusat data yang berbasis ForestGIS yang memuat tentang Informasi ini dapat dipelajari dengan beberapa cara, antara lain dengan sebaran umur dan kelas tajuk dan dengan sebaran diameter tegakan. Sebaran diameter tegakan merupakan faktor potensial namun sederhana untuk dapat menggambarkan sifat-sifat pohon dalam tegakan hutan. Perhitungan sebaran diameter erat hubungannya dengan tempat tumbuh, komposisi tegakan, umur dan kerapatan tegakan sangat berguna untuk tujuan ekonomi dan biologi (Sadono, 1988).

Diameter merupakan karakteristik tegakan yang mudah pengukurannya dan memiliki korelasi yang kuat dengan parameter penting yang lain, luasan,volume dan kerapatan batang,dan umur, dalam hal ini sekali lagi hutan merupakan suatu   areal tanah yang di atas permukaan tanahnya ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan dari berbagai ukuran terdiri dari tanaman tinggi dan tanaman rendah sampai rumput-rumputan. Berbagai manfaat dapat diambil dari hutan, baik berupa kayu maupun hasil hutan bukan kayu (HHBK).

Para   pihak   yang   bergabung   dalam   Konferensi Perubahan   Iklim PBB 2024 (UNFCCC COP 29)  akan  diadakan  pada  November 2024 di  Baku, Azerbaijan. yang akan datang menegaskan akan pentingnya fungsi hutan sebagai ketahanan pangan, paru-paru dunia yang dapat menyerap emisi CO 2 , sebagai sistem pengatur tata air dan juga pencegah terjadinya erosi. Dalam forum itu pula dibahas dan disepakati berbagai upaya pelestarian hutan, termasuk di Indonesia

Pada momen persiapan delegasi Indonesia menuju COP29, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya menyampaikan Azerbaijan selaku COP29 Presidency telah mencanangkan “in a solidarity for a green world” sebagai tema COP29. Tema tersebut berfokus pada kebutuhan untuk berinvestasi hari ini demi untuk menyelamatkan masa depan, dengan perencanaan yang didasarkan pada dua pilar, yaitu “meningkatkan ambisi” dan “memungkinkan tindakan”.

Pilar pertama berfokus pada penggabungan elemen-elemen kunci untuk memastikan  semua pihak berkomitmen pada rencana nasional yang ambisius dan transparansi. Sedangkan Pilar kedua, mencerminkan peran penting finance / pendanaan sebagai alat utama untuk mengubah ambisi menjadi tindakan dan mengurangi emisi, beradaptasi, dan mengatasi kerugian dan kerusakan akibat perubahan iklim.

“Hal ini guna memastikan hasil yang inklusif berdasarkan solusi bersama,” ujar Menteri Siti dalam pertemuan Kick-off Persiapan Delegasi Indonesia menuju COP29 di Jakarta, Jumat (02/08/2024).

Scroll to Top