Oleh : Kunto Arief Wibowo
Indonesia, sebagai negara dengan populasi yang besar dan beragam, menghadapi tantangan besar dalam menciptakan kader-kader nasional yang berkualitas. Kader nasional di sini bukan hanya berarti pemimpin politik, tetapi juga mencakup berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, mulai dari sektor pendidikan, ekonomi, sosial, hingga budaya. Proses menciptakan kader nasional adalah upaya yang kompleks dan memerlukan perhatian yang serius dari berbagai elemen bangsa, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan sektor swasta.
Salah satu kunci utama dalam menciptakan kader nasional adalah pendidikan. Pendidikan, baik formal maupun informal, merupakan fondasi yang sangat penting dalam membentuk karakter, wawasan, dan keterampilan individu yang kelak akan menjadi pemimpin di berbagai sektor. Indonesia, dengan sistem pendidikan yang terus berkembang, menghadapi tantangan besar dalam memastikan bahwa generasi mudanya mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang baik tidak hanya fokus pada transfer pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan nilai-nilai nasionalisme, integritas, dan tanggung jawab sosial.
Kader nasional yang baik bukan hanya orang yang cerdas, tetapi juga memiliki integritas, disiplin, dan kepedulian terhadap bangsa dan negara.
Selain pendidikan formal, menciptakan kader nasional juga memerlukan peran dari pendidikan non-formal dan informal. Organisasi kepemudaan, komunitas masyarakat, Partai Politik, dan berbagai bentuk perkumpulan lainnya memiliki andil besar dalam membentuk karakter generasi muda. Indonesia telah memiliki banyak contoh organisasi kepemudaan yang berhasil menciptakan kader-kader nasional. Misalnya, gerakan pramuka yang mengajarkan nilai-nilai kedisiplinan, kerja sama, dan cinta tanah air. Begitu juga dengan organisasi mahasiswa seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), yang telah melahirkan banyak pemimpin di tingkat nasional.
Penting juga untuk memperhatikan lingkungan sosial di mana generasi muda Indonesia tumbuh. Keluarga dan masyarakat memiliki peran vital dalam membentuk karakter generasi muda. Dukungan dari masyarakat, baik dalam bentuk fasilitas, akses informasi, maupun kesempatan berorganisasi, akan sangat membantu proses pembentukan generasi muda yang berkualitas.
Selain pendidikan dan pengaruh sosial, penting untuk menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam proses politik dan pengambilan keputusan di negara ini. Proses politik di Indonesia sering kali dianggap sebagai sesuatu yang kotor dan penuh dengan intrik. Namun, jika generasi muda dijauhkan dari proses politik, maka masa depan bangsa ini akan ditentukan oleh mereka yang mungkin tidak memiliki integritas atau visi yang jelas untuk memajukan negara.
Sangat penting bagi generasi muda untuk terlibat dalam proses politik, baik melalui partai politik, organisasi kemasyarakatan, maupun lembaga-lembaga lainnya. Dengan keterlibatan aktif ini, mereka dapat belajar tentang dinamika pemerintahan dan politik, serta mengambil peran dalam mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang akan menentukan masa depan bangsa.
Menciptakan kader-kader nasional yang berkualitas harus ada perhatian serius dari pemerintah. Kebijakan di bidang pendidikan harus diarahkan untuk menciptakan sistem pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan merata di seluruh pelosok negeri. Pemerintah juga harus memastikan bahwa organisasi kepemudaan dan masyarakat mendapatkan dukungan yang memadai, baik dalam bentuk pendanaan, pelatihan, maupun akses terhadap berbagai sumber daya.
Harus juga diciptakan iklim politik yang sehat dan transparan. Korupsi, nepotisme, dan penyalahgunaan kekuasaan adalah penyakit yang harus diberantas jika kita ingin menciptakan kader-kader nasional yang bersih dan berintegritas. Proses politik yang sehat akan mendorong munculnya pemimpin-pemimpin muda yang berkualitas, yang memiliki visi yang jelas untuk memajukan bangsa.
Generasi muda Indonesia harus diajarkan untuk bersaing di kancah internasional, tetapi tanpa melupakan jati diri mereka sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Mereka harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, menguasai teknologi, dan memiliki keterampilan yang dibutuhkan di era modern ini. Namun, di sisi lain, mereka juga harus tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan berpikir dan bertindak.
Sektor ekonomi juga memegang peran penting dalam menciptakan kader-kader nasional. Ekonomi yang kuat akan menciptakan lapangan kerja yang luas, sehingga memungkinkan generasi muda untuk berkarya dan berkontribusi bagi negara. Harus dipastikan bahwa kebijakan ekonomi yang diambil mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, yang memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh lapisan masyarakat untuk berkembang. Kader-kader nasional yang diharapkan bukan hanya mereka yang bekerja di sektor pemerintahan, tetapi juga mereka yang bergerak di sektor swasta, wirausaha, dan ekonomi kreatif.
Kewirausahaan, misalnya, merupakan salah satu sektor yang sangat potensial untuk menciptakan kader-kader nasional. Dengan semakin banyaknya generasi muda yang terjun ke dunia usaha, Indonesia bisa menciptakan generasi pemimpin yang mandiri, inovatif, dan mampu berkontribusi bagi perekonomian nasional. Dukungan terhadap sektor wirausaha, terutama bagi generasi muda, harus terus ditingkatkan melalui pelatihan, akses modal, dan kemudahan regulasi.
Dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut, penting untuk diingat bahwa menciptakan kader-kader nasional tidak bisa dilakukan secara instan. Ini adalah proses panjang yang memerlukan komitmen dan kerja sama dari berbagai pihak. Pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, sektor swasta, dan seluruh elemen bangsa harus bahu-membahu untuk mewujudkan visi ini. Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dengan jumlah penduduk mudanya yang besar, dan potensi ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menciptakan generasi yang mampu membawa bangsa ini menuju kemajuan.
Faktor penting juga adalah akses untuk “magang” bagi kader-kader nasional. Karena ini tidak instan maka faktor jam terbang, pemahaman yang konkrit soal bidang tugas (tour of duty) serta wawasan yang komprehensif tentang kebangsaan dan ke-Indonesiaan (tour of area), mutlak harus dikuasai. Ini tidak ada ilmunya, selain melakukan dan berada dalam kancah tersebut. Generasi muda butuh akses terhadap ini, karena itu regulasi harus bisa menjamin terselenggaranya tour of duty dan tour of area para calon-calon pemimpin.
Menciptakan kader-kader nasional di Indonesia adalah tanggung jawab bersama yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Pendidikan, lingkungan sosial, keterlibatan dalam politik, serta dukungan ekonomi dan teknologi adalah beberapa faktor kunci dalam proses ini. Jika semua elemen bangsa bisa bekerja sama dalam menciptakan kader-kader nasional yang berkualitas, maka masa depan Indonesia akan lebih cerah, dan bangsa ini akan mampu menghadapi berbagai tantangan global dengan lebih percaya diri.